Sukses bukan milik orang-orang tertentu, sukses milik anda, milik saya dan milik siapa saja yang menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati (Andre Wongso)

Jumat, 22 Mei 2015

Karya tulis ilmiah "MANFAAT LITERISTAS KEUANGAN BAGI MAHASISWA EKONOMI "



 
BAB 1
PENDAHULUAN


1.     Latar Belakang

Beberapa tahun belakangan ini, jumlah kasus penipuan lewat Internet yang ditangani polisi meningkat pesat. Modusnya pun berbagai macam. Dari yang menggunakan cerita palsu mengenai warisan bahkan rencana investasi yang sebenarnya tak pernah ada. Masyarakat tertipu oleh iming-iming tersebut. Fenomena kasus penipuan seperti di atas menunjukkan indikasi rendahnya literasi keuangan sebagian masyarakat kita, sebagaimana yang dinyatakan pada Cetak Biru Edukasi Masyarakat Di Bidang Perbankan (2007) bahwa “baseline survey tingkat literasi dan pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan dan perbankan tahun 2006 memberikan kesimpulan bahwa edukasi kepada masyarakat di bidang keuangan dan perbankan sangat diperlukan.

Salah satu kecerdasan yang harus dimiliki manusia moder adalah kecerdasan finansial, yaitu kecerdasan mengelola aset keuangan pribadi. Dengan menerapkan cara pengelolaan keuangan yang benar, maka seseorang diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari uang yang dimilikinya.

Literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell 2007). Hal ini dapat dimaknai bahwa persiapan perlu dilakukan untuk menyongsong globalisasi dalam bidang keuangan.  (Orton 2007) memperjelas dengan menyatakan bahwa literasi keuangan menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan seseorang karena literasi keuangan merupakan alat yang berguna untuk membuat keputusan keuangan yang terinformasi, namun dari pengalaman-pengalaman di berbagai negara masih menunjukkan relatif kurang tinggi. (Byrne 2007) juga menemukan bahwa pengetahuan keuangan yang rendah akan menyebabkan pembuatan rencana keuangan yang salah, dan menyebabkan bias dalam pencapaian kesejahteraan di saat usia tidak produktif lagi.

Mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya menghadapi kompleksitas yang semakin meningkat dalm produk-produk keuangan, jasa, dan pasar, tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung risiko keuangan di masa depan yang lebih dari orang tua mereka (Lusardi, 2010). (Chen dan Volpe 1998) dalam penelitiannya menemukan bahwa mahasiswa yang memiliki literasi keuangan rendah cenderung berpendapat negatif tentang keuangan dan membuat keputusan yang salah. Dengan memiliki literasi keuangan, mahasiswa mampu membuat keputusan untuk kehidupan mereka dan menerima tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.

Pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam proses pembentukan literasi keuangan mahasiswa. Mahasiswa tinggal di lingkungan ekonomi yang beragam dan kompleks sehingga peningkatan kebutuhan pendidikan keuangan sangat diperlukan. Beberapa negara telah mengakui perlunya literasi keuangan diajarkan di dalam kelas. Pembelajaran yang efektif dan efisien akan membantu mahasiswa memiliki kemampuan memahami, menilai, dan bertindak dalam kepentingan keuangan mereka.






2.     Perumusan Masalah

Dengan mempertimbangkan latar belakang masalah yang diuraikan maka dapat dirumuskan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
a.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi literasi keuangan di kalangan mahasiswa?
b.     Bagaimana optimalisasi peran perguruan tinggi dalam pembentukan literasi keuangan mahasiswa?

3.     Gagasan Kreatif

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis memiliki gagasan membentuk komunitas jasa keuangan untuk menciptakan mahasiswa yang teredukasi keuangan dengan baik. Komunitas tersebut memiliki kegiata n berupa observasi, sosialisasi, dan edukasi.

4.     Tujuan dan Manfaat
a.      Tujuan
1)     Memberikan pengetahuan dan informasi tentang literasi keuangan dan apa manfaatnya bagi mahasiswa.
2)     Meningkatkan optimalisasi perguruan tinggi dalam mencetak lulusan yang beredukasi keuangan.
b.     Manfaat
1)     Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perguruan tinggi dalam perannya membentuk lulusan yang berkompetensi literasi keuangan.
2)     Kerjasama yang sinergi antara dosen dan mahasiswa dapat saling membantu optimalisasi peran perguruan tinggi itu.

BAB II
TELAAH PUSTAKA


1.     Pengertian Literasi Keuangan
Mengelola uang yang sehat membutuhkan beberapa faktor fundamental yang perlu ditingkatkan, dan salah satunya adalah literasi keuangan, dan hal inilah yang menjadi fokus dalam tulisan ini. Literasi keuangan terjadi ketika individu memiliki sekumpulan keahlian dan kemampuan yang membuat orang tersebut mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Keahlian merupakan hal penting yang harus dimiliki untuk mencapai tujuan-tujuannya. Literasi keuangan tidak menjamin bahwa keputusan yang tepat yang dibuat. Hal tersebut disebabkan karena individu tidak selalu mengambil keputusan berdasarkan rasional ekonomi (Wilson & Zhang 1997 di dalam Carolyne L J Mason & Richard M S Wilson : 2000)
Perkembangan dunia keuangan sangatlah signifikan, berbagai produk-produk keuangan baru semakin banyak dan menuntut orang-orang untuk memahaminya apabila hendak mau memanfaatkannya. Selain itu, saat ini juga semakin banyaknya akademisi-akademisi, pakar-pakar atau pun ahli-ahli keuangan untuk mendorong masyarakat supaya meningkatkan pengetahuan keuangan guna membantu ketika membuat keputusan keuangan. Literasi keuangan semakin menjadi hal yang signifikan diperlukan karena dalam literasi keuangan tersedia berbagai macam cara serta pengetahuan untuk menjadikan seseorang cerdas dalam mengelola keuangannya. Literasi keuangan dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu yang perlu ditingkatkan apabila mau memiliki passive income yang melebihi active income.
2.     Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Dalam Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.

3.     Pengertian Manajemen Keuangan

Pengertian manajemen keuangan cukup beragam sesuai dengan pihak yang menafsirkan. Menurut Wikipedia, manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.  Dari aspek manajemen pengertian tersebut berarti manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan perusahaan.
Fungsi manajemen keuangan ada dua yaitu mencari dana yang dibutuhkan perusahaan dan menggunakan dana yang diperoleh secara efisien (Suad Husnan 1996). Fungsi pertama mencari dana berarti meliputi berbagai kegiatan menemukan, menganalisis serta memutuskan sumber dana mana yang akan dipilih dan diambil serta berapa jumlahnya. Melalui pelaksanaan fungsi ini akan terbentuk struktur finansiel dan struktur modal. Struktur keuangan adalah susunan seluruh sumber dana perusahaan yang tercermin dalam neraca bagian kredit, sedang struktur modal adalah susunan sumber dana jangka panjang perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas. Fungsi kedua menggunakan dana berarti kegiatan merencanakan, menganalisis serta memutuskan aktiva apa yang akan dibiayai dan berapa jumlahnya sehingga dapat memberikan peningkatan keuntungan sekaligus meningkatkan nilai perusahaan. Melalui pelaksanaan fungsi ini akan diperoleh struktur kekayaan.

4.     Pembelajaran di Perguruan Tinggi
Pada awalnya pendidikan masih jarang mendapatkan perhatian dari para ahli ekonomi,  karena peranan pendidikan dalam ekonomi nasional dinilai relatif kecil, adanya pola pikir yang memandang kemakmuran merupakan sesuatu yang bersifat material dan fisik. Pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto 200). Pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam proses pembentukan literasi keuangan mahasiswa. Melalui kombinasi berbagai metode pengajaran, media dan sumber belajar yang direncanakan dengan baik dan sesuai dengan kompetensi, diharapkan mampu memberikan bekal kepada mahasiswa untuk memiliki kecakapan di bidang keuangan, sehingga mahasiswa menjadi siap dan mampu menghadapi kehidupan mereka saat ini maupun masa depan yang semakin kompleks (Lutfi & Iramani 2008). Adapun penelitian terkait yaitu hasil penelitian bagi siswa untuk memiliki kemampuan memahami, menilai, dan bertindak dalam kepentingan keuangan mereka. Selanjutnya (Gutter 2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pendidikan keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap pengetahuan dan sikap keuangan. Pendidikan manajemen keuangan secara signifikan berpengaruh terhadap literasi keuangan.




BAB III
METODE PENULISAN


1.     Metode Pengumpulan Data

Penulisan karya tulis ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian  dekstritip ekspolatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini menggunakan teknik studi dokumenter. Teknik ini adalah dengan cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan penelitian baik dari sumber dokumen maupun buku-buku, koran, majalah dan lain-lain (H.Hadari Nawari, 2006).

2.     Prosedur Penulisan

Prosedur penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
a.      Identifikasi masalah yang berkembang di mayarakat dan pencarian data atau informasi dari sumber terpercaya.
b.     Penyusunan penulisan dirancang secara sistematis dan runtut.
c.      Karya tulis di analisis-sintesis, kesimpulan dan rekomendasi.
d.     Prosedur dan sistematika penulisan karya tulis ini berdasarkan Pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana DIKTI 2013.

3.     Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

a.      Bagian Awal
Meliputi halaman judul yang mencantumkan judul karya tulis serta nama penulis. Pada bagian awal juga terdapat lembar pengesahan, kata pengantar yang merupakan ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak yang membantu penulis, daftar isi, daftar gambar dan ringkasan.
b.     Bagian Inti
BAB I : Pendahuluan
Bagian Pendahuluan berisi: latar belakang dan perumusan masalah, uraian singkat mengenai gagasan kreatif yang ingin disampaikan, serta tujuan dan manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan.
BAB II : Telaah Pustaka
Telaah Pustaka berisi uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji, uraian mengenai pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, uraian mengenai pemecahan masalah yang pernah dilakukan.
BAB III : Metode Penulisan
Penulisan dilakukan mengikuti metode yang benar dengan meng­u­raikan secara cermat cara/prosedur pengumpulan data dan/atau informasi, pengolahan data dan/atau informasi, analisis-sintesis, meng­ambil kesimpulan, serta merumuskan saran atau reko­men­da­si.
BAB  IV : Analisis dan Sintesis
Bagian ini berisi analisis-sintesis permasalahan dida­sarkan pada data dan/atau informasi serta telaah pustaka untuk menghasilkan alter­na­tif model peme­cahan masalah atau gagasan yang kreatif.

BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan harus konsisten dengan analisis dan sintesis pada pem­bahasan dan menjawab tujuan. Rekomendasi disampaikan berupa kemungkinan atau prediksi transfer gagasan dan diseminasi ga­gas­an atau adopsi gagasan oleh masyarakat.

c.      Bagian Akhir
Bagian akhir memuat daftar pustaka dan lampiran jika diperlukan.














BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS


1.          Analisis Sintesis

Mahasiswa umumnya memiliki kebebasan yang lebih besar untuk membuat keputusan pribadi dalam hal keuangan. Banyak mahasiswa belajar dari trial and eror, namun hal itu belum mampu menjadikan mereka menjadi pelaku ekonomi yang cerdas dalam kehidupan saat ini. Mahasiswa dihadapkan pada permasalahan apakah mereka secara finansial sudah siap untuk hidup mandiri, dan memulai sebuah keluarga. Orang-orang sukses biasanya memiliki kecerdasan finansial yang bagus. Mereka mampu mengelola uang sehingga aset terus bertambah, dan bahkan ada yang sampai pada tahap merdeka secara finansial.
Faktor-faktor yang mempengaruhi literasi keuangan adalah:
a.      Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Status sosial ekonomi orang tua mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku dan pengalaman anak-anaknya. Perbedaan tingkat status sosial ekonomi akan berdampak pada munculnya perbedaan persepsi atas suatu obyek fisik ayau obyek perilaku, yang pada akhirnya membentuk sikap yang berbeda pula. Tingkat literasi individu dipengaruhi oleh tingkat pekerjaan orang tua (Fowdar 2007). Mahasiswa yang mempunyai status sosial ekonomi yang tinggi juga mempunyai tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku keuangan yang tinggi.
b.     Pendidikan Pengelolaan Keuangan Keluarga

Pendidikan pengelolaan keuangan di lingkungan keluarga dititik beratkan pada pemahaman tentang nilai uang dan penanaman sikap serta perilaku anak untuk dapat mengatur pemanfaatan uang. Seorang ahli kecerdasan finansial anak, Cathy Malmrose, menyatakan bahwa untuk memiliki ketrampilan mengelola keuangan dengan baik, paling tidak anak harus dilatih dalam hal menabung, melakukan pembayaran secara mandiri atas kebutuhan-kebutuhan tambahan mereka, mengelola uang saku, melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tertentu untuk mendapatkan yang saku tambahan, mencari pekerjaan ringan di luar rumah, berderma dan berinvestasi (Owen, 2003)

2.     Sintesis Permasalahan
Optimalisasi peran Perguruan Tinggi dalam pembentukan literasi keuangan mahasiswa sebagai berikut:
a.      Mencantumkan kurikulum mata kuliah keuangan.
Mata kuliah keuangan dapat disesuaikan dengan program studi atau jurusan setiap mahasiswa sehingga diharapkan ke depannya mahasiswa dapat mengetahui ilmu manajemen keuangan. Kurikulum pengembangan minat dan bakat juga perlu diterapkan untuk pelatihan otak kanan, karena selama satu semester mahasiswa dibekali ilmu utama sesuai dengan jurusannya, perguruan tinggi perlu mengadakan kurikulum sesuai minat dan bakat mahasiswa yang kelak dari sini dapat memunculkan produk-produk inovatif dan kreatif .
b.     Mendirikan kelompok studi keuangan.
Perguruan tinggi dapat menstimulasi mahasiswa melalui komunitas studi keuangan. Komunitas dapat dibagi menjadi dua yaitu komunitas kewirausahaan dan komunitas pasar modal. Harapannya setelah lulus nanti mahasiswa berkompeten dalam dunia kewirausahaan dan dunia investasi.
c.      Training/workshop.
Dengan diadakannya training/workshop, mahasiswa dapat mengasah kemampuan soft skill. Training/workshop diikuti wajib oleh semua mahasiswa.













BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI


1.     Simpulan
Salah satu kecerdasan yang harus dimiliki manusia modern adalah kecerdasan finansial, yaitu kecerdasan mengelola aset keuangan pribadi. Literasi keuangan adalah pengetahuan keuangan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan. Hal ini dapat dimaknai bahwa persiapan perlu dilakukan untuk menyongsong globalisasi dalam bidang keuangan. Dengan menerapkan cara pengelolaan keuangan yang benar, maka seseorang diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari uang yang dimilikinya. Mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya menghadapi kompleksitas yang semakin meningkat dalm produk-produk keuangan, jasa, dan pasar, tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung risiko keuangan di masa depan yang lebih dari orang tua mereka. Pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam proses pembentukan literasi keuangan mahasiswa. Melalui kombinasi berbagai metode pengajaran, media dan sumber belajar yang direncanakan dengan baik dan sesuai dengan kompetensi, diharapkan mampu memberikan bekal kepada mahasiswa untuk memiliki kecakapan di bidang keuangan, sehingga mahasiswa menjadi siap dan mampu menghadapi kehidupan mereka saat ini maupun masa depan yang semakin kompleks. 

2.     Rekomendasi

Langkah yang bisa diambil dalam optimalisasi peran perguruan tinggi dalam menciptakan lulusan berkompetensi entrepreneurship adalah :

a.      Sedari dini sejak mahasiswa masuk kuliah, perguruan tinggi perlu mensosialisasikan gambaran dunia kerja saat ini dan tantangan yang akan dihadapi kedepannya.
b.     Perguruan tinggi menerapkan kurikulum keuangan menjadi kurikulum wajib atau menjadi MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) mengingat banyaknya manfaat dari kuliah keuangan untuk pembentukan lulusan literasi keuangan mahasiswa
c.      Diadakan program kreativitas mahasiswa tentang keuangan bisa berupa pameran kewirausahaan atau kompetisi pasar modal.
d.     Mahasiswa diwajibkan untuk magang/freelance agar mahasiswa mempunyai gambaran tentang dunia kerja. Magang ini dapat disesuaikan dengan bidang jurusan atau antar lintas jurusan agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan informasi yang luas.











DAFTAR PUSTAKA

Hendro, 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan.
JGarlans Sina, Peter & Arnold Nggili, Ricky. Apakah Kamu Yakin Memeiliki Literasi Keuangan yang Tinggi?
Widayati, Irin. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi Finansial Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Krishna, Ayu, dkk. Analisis Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar